Mengatasi Rematik dengan Diet Seimbang

Mengatasi Rematik dengan Diet Seimbang

Rematik adalah suatu kondisi yang mengakibatkan peradangan pada sendi-sendi tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan pada sendi. Salah satu cara yang dapat membantu mengatasi rematik adalah dengan menjalani diet seimbang. Diet seimbang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pengaruh diet seimbang dalam mengatasi rematik.

Apa Itu Rematik?

Rematik, atau yang juga dikenal dengan arthritis, adalah kondisi medis yang cukup umum terjadi di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika sendi-sendi tubuh mengalami peradangan yang dapat menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan. Rematik dapat memengaruhi siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang tua.

Ada beberapa jenis rematik yang sering ditemui, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan gout. Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan di sendi mengalami kerusakan dan keausan seiring bertambahnya usia. Rheumatoid arthritis adalah jenis rematik yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sendi, menyebabkan peradangan yang kronis.

Sedangkan gout adalah jenis rematik yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi, yang biasanya terjadi pada ibu jari kaki. Gejala rematik dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum rematik antara lain nyeri pada sendi yang terkena, kaku pada pagi hari atau setelah beristirahat, pembengkakan pada sendi, dan terkadang sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala-gejala ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan membatasi kemampuan mereka untuk bergerak dan beraktivitas secara normal. Penting untuk menyadari bahwa rematik bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, ada berbagai pengobatan dan perawatan yang tersedia untuk membantu mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Pengobatan rematik umumnya melibatkan penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Terapi fisik dan olahraga juga dapat membantu memperkuat otot-otot sekitar sendi dan meningkatkan fleksibilitas. Selain itu, perubahan gaya hidup juga dapat berkontribusi pada pengelolaan rematik.

Menjaga berat badan yang sehat, menghindari kelebihan aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat dapat membantu mengurangi gejala rematik. Terapi alternatif seperti akupunktur, pijat, dan meditasi juga dapat digunakan sebagai pendekatan yang bersifat komplementer dalam mengatasi rematik. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli reumatologi jika Anda mengalami gejala rematik.

Mereka dapat membantu mendiagnosis jenis rematik yang Anda alami dan meresepkan pengobatan yang sesuai. Juga penting untuk mengikuti pengobatan dan perawatan yang diresepkan serta menjaga gaya hidup yang sehat bagi penderita rematik. Dengan pemahaman yang baik tentang rematik dan upaya yang tepat dalam pengobatan dan perawatan, seseorang dapat mengelola gejala rematik dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Meskipun rematik dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dengan pengelolaan yang baik dan dukungan yang tepat, seseorang dapat tetap aktif dan menikmati kehidupan meski menghadapi tantangan dari kondisi ini.

Pengaruh Diet dalam Mengatasi Rematik

Diet dapat memainkan peranan penting dalam mengatasi rematik. Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, kita dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan melindungi sendi-sendi dari kerusakan lebih lanjut. Berikut ini adalah beberapa pengaruh diet dalam mengatasi rematik:

1. Mengendalikan Berat Badan

Salah satu faktor risiko terjadinya rematik adalah kelebihan berat badan. Diet seimbang dapat membantu mengendalikan berat badan, sehingga mengurangi beban dan tekanan pada sendi-sendi tubuh. Dengan mengurangi berat badan, kita dapat mengurangi risiko peradangan dan kerusakan pada sendi.

Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada sendi-sendi, terutama pada sendi-sendi kaki, pinggul, dan lutut. Hal ini karena berat badan yang berlebihan meningkatkan tekanan pada sendi-sendi tersebut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sendi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengendalikan berat badan dalam upaya mencegah rematik.

Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi berat badan adalah dengan menjalani diet seimbang. Diet seimbang mengacu pada pola makan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, namun dengan jumlah kalori yang terkontrol. Mengurangi asupan kalori dan memilih makanan yang rendah lemak dan rendah gula dapat membantu mengurangi berat badan.

Selain itu, diet seimbang juga dapat membantu menurunkan risiko terjadinya peradangan pada sendi-sendi. Beberapa makanan tertentu, seperti buah-buahan, sayuran, dan ikan berlemak, mengandung antioksidan dan omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengonsumsi makanan-makanan ini secara teratur, kita dapat mengurangi risiko terjadinya peradangan pada sendi-sendi.

Selain menjalani diet seimbang, penting juga untuk menjaga pola makan yang teratur dan mengatur porsi makan. Mengonsumsi makanan dalam porsi yang terkontrol dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Selain itu, mengatur jadwal makan yang teratur juga dapat membantu mengatur metabolisme tubuh, sehingga membantu dalam proses penurunan berat badan.

Tidak hanya itu, penting juga untuk menjaga kegiatan fisik yang cukup dalam upaya mengurangi berat badan. Olahraga secara teratur dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur, kita dapat mengurangi lemak tubuh dan mengurangi risiko terjadinya rematik. Dalam melakukan aktivitas fisik, perlu diingat untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh dan sendi-sendi.

Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan untuk mengurangi berat badan dan mengurangi risiko rematik meliputi jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Jika mengalami ketidaknyamanan atau nyeri pada sendi saat berolahraga, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk mendapatkan arahan yang tepat.

Dalam rangka mengurangi risiko terjadinya rematik, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang mencakup diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan menjaga berat badan yang sehat. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat meningkatkan kesehatan sendi-sendi dan mengurangi risiko terjadinya rematik.

2. Mengurangi Peradangan

Beberapa makanan memiliki sifat antiinflamasi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Antiinflamasi adalah kemampuan untuk mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi peradangan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.

Buah-buahan dan sayuran adalah contoh makanan yang kaya akan antioksidan. Blueberry, stroberi, brokoli, dan wortel adalah beberapa contohnya. Blueberry mengandung senyawa bernama anthocyanin, yang memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Stroberi juga kaya akan vitamin C dan antioksidan lainnya, yang dapat membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh dan mengurangi peradangan.

Selain itu, brokoli juga mengandung senyawa sulforaphane, yang memiliki efek antiinflamasi yang signifikan. Sulforaphane tidak hanya membantu mengurangi peradangan, tetapi juga memiliki efek melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan wortel mengandung beta-karoten, yang juga memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit peradangan, seperti arthritis.

Selain buah-buahan dan sayuran, makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan dan biji-bijian juga sangat baik dalam mengurangi peradangan. Kacang-kacangan, seperti almond dan kacang kenari, mengandung lemak sehat dan serat yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Biji-bijian, seperti beras merah dan gandum utuh, juga kaya akan serat dan memiliki efek antiinflamasi yang signifikan.

Penting untuk diketahui bahwa makanan antiinflamasi ini sebaiknya dikonsumsi secara teratur dan dijadikan bagian dari pola makan sehari-hari. Selain itu, penting juga untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan peradangan, seperti makanan olahan dan tinggi gula. Dengan menggabungkan makanan antiinflamasi ke dalam pola makan sehat, kita dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko terjadinya peradangan kronis.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Rematik, sebuah kondisi yang sering kali menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada sendi, ternyata memiliki keterkaitan yang erat dengan risiko penyakit jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menderita rematik memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah jantung, termasuk serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

Untungnya, ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjaga kesehatan jantung kita meskipun kita menderita rematik. Salah satunya adalah dengan menjalani diet yang seimbang dan sehat. Diet yang rendah lemak jenuh dan kolesterol telah terbukti efektif dalam menjaga kesehatan jantung. Menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung pada penderita rematik.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 juga sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden merupakan sumber yang baik dari asam lemak omega-3. Asam lemak ini memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan rematik dan juga menjaga kesehatan jantung.

Selain ikan, ada juga sumber-sumber lain dari asam lemak omega-3 yang dapat kita tambahkan ke dalam diet sehari-hari, seperti biji chia, kenari, dan minyak ikan. Menambahkan makanan-makanan ini ke dalam pola makan kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan jantung kita. Selain menjalani diet sehat, penting juga untuk tetap aktif secara fisik meskipun kita menderita rematik.

Olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung. Jika kita mengalami kesulitan dalam berolahraga, berkonsultasilah dengan dokter atau fisioterapis untuk mencari aktivitas yang sesuai dengan kondisi tubuh kita. Dalam kesimpulannya, rematik memang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun, dengan menjalani diet seimbang yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta mengonsumsi ikan berlemak yang kaya akan asam lemak omega-3, kita dapat menjaga kesehatan jantung kita dan mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, tetap aktif secara fisik juga penting untuk menjaga kesehatan jantung. Jadi, mari kita mulai mengadopsi gaya hidup sehat ini untuk menjaga kesehatan jantung kita dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

4. Mempertahankan Kesehatan Tulang

Rematik adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan sendi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga kepadatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Salah satu cara yang efektif untuk melakukannya adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya kalsium.

Kalsium adalah mineral yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Tubuh manusia tidak dapat memproduksi kalsium sendiri, sehingga kita harus mendapatkannya melalui makanan yang kita konsumsi. Produk susu rendah lemak adalah sumber kalsium yang sangat baik. Susu, yogurt, dan keju rendah lemak mengandung kalsium yang tinggi dan mudah diserap oleh tubuh.

Mengonsumsi produk susu rendah lemak secara teratur dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah kerusakan pada tulang dan sendi yang disebabkan oleh rematik. Selain itu, kacang-kacangan juga merupakan sumber kalsium yang baik. Kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, dan kacang kedelai mengandung kalsium dalam jumlah yang cukup.

Mengonsumsi kacang-kacangan secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium tubuh dan menjaga kepadatan tulang. Sayuran berdaun hijau juga merupakan sumber kalsium yang alami. Sayuran seperti bayam, brokoli, dan kangkung mengandung kalsium yang tinggi. Selain itu, sayuran berdaun hijau juga mengandung banyak serat dan vitamin yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan.

Mengonsumsi sayuran berdaun hijau secara teratur dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Selain mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, penting juga untuk menjaga pola makan yang seimbang dan mengonsumsi makanan lain yang penting untuk kesehatan tulang dan sendi. Misalnya, asupan vitamin D juga penting untuk penyerapan kalsium yang optimal oleh tubuh.

Vitamin D dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, telur, dan susu. Dalam rangka menjaga kesehatan tulang dan sendi, penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Berat badan yang berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi dan meningkatkan risiko kerusakan tulang. Dengan menjaga berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur, kita dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis.

5. Mengurangi Konsumsi Makanan Pro-Inflamasi

Beberapa makanan dapat memicu peradangan di dalam tubuh kita. Makanan olahan, seperti makanan instan dan makanan ringan, seringkali mengandung bahan pengawet dan pemanis tambahan yang dapat memicu respons peradangan. Selain itu, makanan yang mengandung gula tambahan juga dapat menyebabkan peradangan, seperti minuman manis dan makanan penutup yang tinggi gula.

Lemak jenuh, yang sering ditemukan dalam makanan seperti daging merah, mentega, dan produk susu tinggi lemak, ternyata juga dapat memicu peradangan. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh kita, yang pada gilirannya dapat merangsang respons peradangan. Mengurangi konsumsi makanan-makanan ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan gejala rematik yang mungkin Anda alami.

Sebaliknya, Anda dapat menggantinya dengan makanan yang memiliki sifat antiinflamasi alami. Beberapa contohnya termasuk buah-buahan segar, sayuran hijau, ikan berlemak seperti salmon, dan biji-bijian utuh seperti beras merah dan quinoa. Selain itu, ada juga beberapa bahan makanan yang diketahui memiliki sifat antiinflamasi yang kuat.

Misalnya, kurkumin yang ditemukan dalam kunyit telah terbukti memiliki efek antiinflamasi yang signifikan. Anda bisa menambahkan kunyit dalam masakan sehari-hari atau mencoba suplemen kurkumin jika Anda mengalami peradangan yang kronis. Bahkan minyak zaitun, yang sering digunakan dalam masakan Mediterania, juga dikenal karena sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Selain itu, teh hijau, yang kaya akan antioksidan, juga dapat membantu mengurangi peradangan. Jadi, dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, makanan tinggi gula tambahan, dan makanan yang mengandung lemak jenuh, serta menggantinya dengan makanan yang memiliki sifat antiinflamasi alami, Anda dapat membantu mengurangi peradangan dan gejala rematik yang mungkin Anda alami. Selalu ingat untuk menjaga pola makan seimbang dan mengkonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet Anda.

6. Menjaga Keseimbangan Asam Basa

Keseimbangan asam basa dalam tubuh memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dalam keadaan normal, tubuh kita memiliki tingkat asam basa yang seimbang. Namun, pola makan yang tidak seimbang dapat mengganggu keseimbangan ini dan menyebabkan peningkatan asam dalam tubuh. Ketika tubuh kita mengalami kelebihan asam, risiko peradangan meningkat.

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, jika peradangan berlangsung terus-menerus, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti arthritis, rematik, dan penyakit jantung. Penting untuk memahami bahwa tidak semua asam buruk bagi tubuh kita. Sebenarnya, tubuh kita membutuhkan sejumlah asam untuk fungsi normal.

Namun, masalah terjadi ketika asupan asam melebihi kebutuhan tubuh kita. Makanan yang tinggi protein hewani dan gula sederhana, seperti daging merah, ayam, ikan, dan makanan olahan, cenderung meningkatkan asam dalam tubuh kita. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh, kita perlu memperhatikan pola makan kita.

Penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat alkalis, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan, yang membantu menetralkan kelebihan asam dalam tubuh. Selain itu, minum air lemon atau cuka sari apel dapat membantu mengurangi keasaman dalam tubuh. Selain pola makan yang sehat, gaya hidup sehat juga penting untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

Olahraga teratur, mengurangi stres, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi risiko peradangan. Selain itu, menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan juga dapat membantu menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh. Dengan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh, kita dapat meminimalkan risiko peradangan dan gejala rematik.

Mengubah pola makan dan gaya hidup kita menjadi lebih sehat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan kita secara keseluruhan. Jadi, mari kita perhatikan apa yang kita konsumsi dan berupaya menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh kita!

7. Menyediakan Nutrisi Penting

Diet seimbang yang kaya akan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tidak hanya membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, tetapi juga mempercepat proses penyembuhan. Rematik adalah kondisi yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada sendi, sehingga menjaga pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengatasi gejala-gejala tersebut dengan efektif.

Pentingnya nutrisi dalam mengatasi rematik tidak dapat diremehkan. Berbagai nutrisi seperti vitamin C, vitamin D, omega-3, dan antioksidan memiliki peran penting dalam mengurangi peradangan dan meredakan nyeri pada sendi. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, dapat membantu memperkuat jaringan ikat dan mengurangi risiko peradangan.

Sementara itu, makanan yang mengandung vitamin D, seperti ikan salmon dan telur, dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan memperkuat tulang, sehingga mengurangi risiko rematik. Omega-3, yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, memiliki efek antiinflamasi yang kuat. Ini berarti bahwa konsumsi makanan yang mengandung omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi dan mengurangi gejala rematik.

Selain itu, antioksidan yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, seperti tomat, brokoli, dan bayam, dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko peradangan. Selain mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, penting juga untuk menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala rematik. Beberapa makanan yang perlu dihindari adalah makanan yang mengandung tinggi purin, seperti daging merah, hati, dan produk susu fermentasi.

Purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang dapat memicu serangan rematik. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans juga sebaiknya dihindari, karena dapat memperburuk peradangan. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat juga penting dalam mengatasi rematik. Kegemukan dapat meningkatkan tekanan pada sendi dan memperburuk gejala rematik.

Dengan menjaga berat badan yang ideal melalui diet yang seimbang, dapat mengurangi tekanan pada sendi dan meredakan nyeri. Dalam mengatasi rematik, penting untuk mengadopsi pola makan yang seimbang dan sehat. Memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala, dan menjaga berat badan yang sehat adalah langkah-langkah penting dalam mengelola rematik secara efektif.

Ingatlah bahwa konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda, untuk memastikan bahwa diet yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda.

Kesimpulan

Rematik adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada sendi-sendi tubuh. Diet seimbang dapat membantu mengatasi rematik dengan berbagai cara, seperti mengendalikan berat badan, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, mempertahankan kesehatan tulang, mengurangi konsumsi makanan pro-inflamasi, menjaga keseimbangan asam basa, dan menyediakan nutrisi penting. Dengan menjalani diet seimbang, seseorang dapat mengurangi gejala rematik dan meningkatkan kualitas hidup.

FAQ

Apakah semua jenis rematik dapat diatasi dengan diet seimbang?

Diet seimbang dapat membantu mengurangi gejala rematik pada berbagai jenis arthritis. Namun, setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan diet dengan kondisi Anda.

Apakah hanya dengan menjalani diet seimbang sudah cukup untuk mengatasi rematik?

Diet seimbang merupakan salah satu faktor penting dalam mengatasi rematik, namun tidak dapat menjadi satu-satunya pengobatan. Penggunaan obat-obatan dan terapi fisik juga dapat diperlukan untuk mengelola gejala rematik secara efektif.

Bisakah saya mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah terbatas?

Meskipun disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan, tidak ada larangan mutlak untuk mengonsumsinya. Anda masih dapat mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah yang terbatas, asalkan sebagian besar makanan yang Anda konsumsi adalah makanan alami dan segar.

Apakah diet seimbang dapat membantu mencegah rematik?

Diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko rematik dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, tidak ada jaminan bahwa diet seimbang dapat mencegah sepenuhnya terjadinya rematik, terutama jika ada faktor genetik atau lingkungan yang mempengaruhi.